Mitos dan Misteri Lagu Lingsir Wengi Pemanggil Kuntilanak
Mitos dan misteri lagu lingsir wengi pemanggil kuntilanak, Inilah mitos serta misteri tentang lagu kidung lingsir wengi. Tentunya
anda pasti telah mendengar tentang lagu lingsir wengi, apalagi untuk masyarakat Jawa. Lagu lingsir wengi
ialah lagu yang sangat terkenal di zaman terdahulu yakni lagu yang pertama
kali diciptakan oleh kanjeng Sunan Kalijaga. Pada jaman dahulu lagu ini merupakan lagu pengantar tidur bagi orang tua untuk anak-anaknya.
Akan tetapi dibalik lagu
yang mempunyai syair yang bikin orang yang sedang mendengar lagu tersebut akan segaera cepat khantuk ini. Terdapat mitos ataupun misteri yang mengejutkan. Memang mitos ini sudah ada sejak jaman terdahulu kala. Namun sampai sekarang ini banyak yang percaya bahwa lagu lingsir wengi adalah lagu pemanggil hantu. Berikut ini ialah kesaksian tentang lagu pengundang kuntilanak sebagai berikut.
Mitos dan Misteri Lagu Lingsir Wengi Pemanggil Kuntilanak
Suatu
malam ketika saya tidak bisa tidur, namun beberapa saat saya
melihat pintu kamar saya terbuka pelan-pelan, keadaan saat itu samar-samar
karena lampu di kamar saya matikan.
Nenek itu terus melotot kepada saat dan terus bergumam bahasa Jawa. Saya pikir itu hanya mimpi buruk, namun itu nyata, saya kemudian membaca ayat –ayat, kemudian nenek itu berteriak seperti terbakar, saat saya berkedip tiba-tiba nenek itu hilang begitu saja. Untungnya saat itu tubuh saya bisa bergerak kembali, saya cepat-cepat keluar dan curhat kepada ibu. Sehingga sampai sekarang ini aku tidak lupa, karena muka nenek itu tidak berbentuk seperti wajah.
Diatas ialah kejadian yang
dialani oleh kaskuser yang diambil dari Sf Supranatural. Memang mitos lagu lingsir wengi sejak
terdahulu telah melegenda, salah satunya ialah pengundang kuntilanak. Lalu apa
itu benar lagu lingsir wengi pengundang kuntilanak ? Berikut ini lirik
lagu lingsir wengi nya.
Bahasa Jawa :
Ojo tangi nggonmu guling.
Ojo tangi nggonmu guling.
Awas
jo ngetoro.
Aku
lagi bang wingo wing.
Jin
setan kang tak utusi.
Wojo
lelayu sebet.
Bahasa Indonesia :
Menjelang malam, dirimu akan lenyap.
Menjelang malam, dirimu akan lenyap.
Jangan
bangun dari tempat tidurmu.
Awas
jangan menampakkan diri.
Aku
sedang dalam kemarahan besar.
Jin
dan setan yang kuperintah.
Menjadi
perantara.
Untuk mencabut nyawamu.
Untuk mencabut nyawamu.
Ternyata lagu kidung diatas
ialah plesetan dari aslinya yang sudah diciptakan oleh kanjeng sunan kalijaga.
Yang sering disebutnya sebagai lagu pemanggil kuntilanak. Padahal beliau sunan
kalijaga mincipatakan sebuah kidung tersebut untuk unen-unen dalam masyarakat
Jawa yakni oleh umat muslim sebagai pengganti wirid dzikir sehabis
menunaikan sholat tahajud. Berikut ini lagu lingsir wengi asli yang dicipatakan
dari kanjeng Sunan Kalijaga dalam versi Indonesia kurang lebih seperti ini.
Kuat selamat terbebas semua penyakit.
Terbebas segala petaka. Jin, setan pun tidak mau.
Segala macam jenis sihir tidak berani.
Apalagi perbuatan jahat, guna-guna tersingkir.
Api menjadi air.
Pencuripun menjauh dariku.
Segala bahaya semua lenyap.
Semua penyakit pulang ketempat asalnya.
Semua hama menyingkir pandangan kasih.
Semua senj@ta tidak mengenai.
Bagaikan kapuk jatuh dibesi, segenap racun menjadi tawar.
Nabi
Yusuf menjadi rupaku.
Nabi Idris menjadi rupaku.
Ali sebagai kulitku.
Abubakar darahku dan Umar dagingku.
Sedangkan Usman sebagai tulangku.
Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia.
Siti fatimah sebagai kekuatan badanku.
Nanti nabi Ayub ada didalam ususku.
Nabi Nuh didalam jantungku.
Nabi Yunus didalam otakku.
Mataku ialah Nabi Muhamad.
Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa.
Maka lengkaplah semua rasul, yang menjadi satu badan.
Kuat selamat terbebas semua penyakit.
Terbebas segala petaka. Jin, setan pun tidak mau.
Segala macam jenis sihir tidak berani.
Apalagi perbuatan jahat, guna-guna tersingkir.
Api menjadi air.
Pencuripun menjauh dariku.
Segala bahaya semua lenyap.
Semua penyakit pulang ketempat asalnya.
Semua hama menyingkir pandangan kasih.
Semua senj@ta tidak mengenai.
Bagaikan kapuk jatuh dibesi, segenap racun menjadi tawar.
Binatang
buas menjadi jinak.
Tanah angker, Pohon ajaib, Tanah miring, Sarang merak
Meski batu dan laut mengering.
Pada akhirnya semua slamat.
Sebab badannya selamat dikelilingi oleh bidadari,
Yang dijaga oleh malaikat,
Semua rasul dalam lindungan Tuhan.
Hatiku Adam dan otakku nabi Sis.
Ucapanku adalah nabi Musa.
Nafasku nabi Isa yang teramat mulia.
Nabi Yakup pendenganranku.
Nabi Daud menjadi suaraku.
Nabi Ibrahim sebagai nyawaku.
Nabi sulaiman menjadi kesaktianku.
Tanah angker, Pohon ajaib, Tanah miring, Sarang merak
Meski batu dan laut mengering.
Pada akhirnya semua slamat.
Sebab badannya selamat dikelilingi oleh bidadari,
Yang dijaga oleh malaikat,
Semua rasul dalam lindungan Tuhan.
Hatiku Adam dan otakku nabi Sis.
Ucapanku adalah nabi Musa.
Nafasku nabi Isa yang teramat mulia.
Nabi Yakup pendenganranku.
Nabi Daud menjadi suaraku.
Nabi Ibrahim sebagai nyawaku.
Nabi sulaiman menjadi kesaktianku.
Nabi Idris menjadi rupaku.
Ali sebagai kulitku.
Abubakar darahku dan Umar dagingku.
Sedangkan Usman sebagai tulangku.
Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia.
Siti fatimah sebagai kekuatan badanku.
Nanti nabi Ayub ada didalam ususku.
Nabi Nuh didalam jantungku.
Nabi Yunus didalam otakku.
Mataku ialah Nabi Muhamad.
Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa.
Maka lengkaplah semua rasul, yang menjadi satu badan.
Apabila kita cermati dengan
sesama lagu kidung lingsir wengi berisi mantra tolak bala. Lagu ini yang
dicipatakan oleh Sunan Kalijaga untuk mengingatkan manusia agar untuk lebih
mendekat pada sang Pencipta. Sehinga dapat mampu terhindar dari marabahaya.
Sedangkan untuk fungsi lagu
kidung lingsir wengi secara eksplisit tersurat di dalam kalimat tersebut sebagai penolak balak dimalam hari seperti :
1. Pelet.
2. Santet.
3. Teluh dan lain lain.
4. Cepat dapat jodoh bagi umur yang sudah wajib untuk menikah.
5. Memperlancar cita cita mulia serta luhur.
6. Pembebas semua benda seperti membantu menyembuhkan penyakit.
1. Pelet.
2. Santet.
3. Teluh dan lain lain.
4. Cepat dapat jodoh bagi umur yang sudah wajib untuk menikah.
5. Memperlancar cita cita mulia serta luhur.
6. Pembebas semua benda seperti membantu menyembuhkan penyakit.
Itulah sekirannya isi dari lagu yang dicipatkan oleh kanjeng Sunan Kalijaga untuk versi aslinya anda dapat mencari di internet. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi semua.
Sekian mengenai mitos dan misteri lagu lingsir wengi pemanggil kuntilanak, terimakasih telah berkunjung.